Kerja di SinemaRabu | 2016

Pekerjaan yang mebuat saya semakin tahu dan mencintai sinema alternatif Indonesia. SinemaRabu merupakan ruang eksebisi untuk pemutaran film-film alternatif khususnya Indonesia, juga melakukan diskusi bersama filmmakernya. Seperti namanya, Pemutaran film biasanya dilakukan sebanyak dua kali setiap bulannya dan pada hari rabu.

Pertemuan yang bahkan saya lupa, darimana saya bisa mengenal Jonathan Manullang, saya biasanya memanggilnya "Kak Jona". Mas Jona merupakan salah satu penggagas dari Sinema Rabu ini, ia memiliki banyak koneksi dengan orang-orang yang bergerak dibidang sinema (dalam hal ini sinema alternatif). Selain itu saya juga dikenalkan dengan timnya yaitu Mas Ali (Sekarang fokus pada aktivitas larinya), Mas Panji (Sibuk mengelola infoscreening), sama satu lagi mas dokumentasi, saya lupa namanya, tapi dia pernah bermain di filmnya Mas Jona (Sutradara) yang diproduksi bersama Kamarkosan Films tahun 2017, Stanislaus Daryl (Astrada 2), Zhafran Solichin (Astrada 1), Siti Nurizkiana (Produser), H.S. Billy (Ekstras), Kinanti Larasati (Ekstras), Arandhitio Ballagi (Sinematografer & Penyunting Gambar) Judulnya Epidemi.

Saya sudah mengingat nama tim Sinema Rabu tersebut, Ignas Praditya (Aktor).

Di Sinema Rabu, saya bertugas menyunting video-video diskusi yang dilakukan oleh Mas Jona dengan para filmmaker yang dia undang. Banyak obrolan-obrolan yang menarik. Hampir semua video youtube SinemaRabu adalah hasil potongan saya. Sangat sederhana namun cukup melatih dalam memilah-milah obrolan mana yang lebih penting dan mana yang tidak.

SinemaRabu bertempat di Paviliun 28, Jl. Petogogan 1, Jakarta Selatan.

Tapi sekarang sudah tidak berjalan lagi, semenjak Mas Jona memutuskan untuk pergi di pertengahan tahun 2017 lalu. 

Edwin dan Saya, belum siap difoto.

Edwin dan Saya, siap difoto

Kiri-Kanan: Daryl, Muthi'ah, Thomas, Sidi Saleh, Arandhitio Ballagi, H.S. Billy.
Saya mengeluarkan jempol yang sangat canggung.

Saya masih mempertahankan jempol yang canggung itu.

Proses editing dilakukan di Laptop Asus yang layarnya mengalami keretakan. Terlihat saya masih menggunakan Adobe Premiere 2015.

Mas Jona sampai mampir di kosan untuk memantau editan, sembari menceritakan ide-ide besarnya.